KENDARI, KISAHAN.ID – Peredaran uang palsu kembali meresahkan warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Seorang warga berinisial LAL (65) menjadi korban setelah menerima uang pecahan Rp20 ribu palsu saat berbelanja di sebuah warung makan di Kelurahan Dapudapura, Kecamatan Kendari Barat, Selasa (16/9/2025).
Kejadian bermula ketika LAL membayar makanan seharga Rp60 ribu dengan pecahan Rp100 ribu. Pemilik warung kemudian mengembalikan uang dalam bentuk dua lembar pecahan Rp20 ribu.
Usai makan, LAL bersama anaknya menuju Pelabuhan Kapal Cepat Nusantara Kendari untuk membeli tiket penyeberangan ke Raha, Kabupaten Muna. Saat melakukan transaksi, ia terkejut ketika salah satu lembar Rp20 ribu yang diterimanya ditolak oleh petugas loket karena dinyatakan palsu.
“Waktu mau beli tiket, pegawai loket kembalikan uang saya, katanya palsu. Saya kaget, lalu mengganti dengan uang lain,” ujarnya, Rabu (17/9).
Mengetahui hal tersebut, LAL segera meminta anaknya kembali ke warung makan tempat ia berbelanja. Beruntung, pemilik warung bersedia mengganti uang palsu itu dengan yang asli.
“Saya tidak periksa juga uangnya. Baru sadar pas mau beli tiket kalau ternyata palsu,” ungkapnya.
LAL sempat mendokumentasikan uang palsu tersebut sebelum mengembalikannya. Ia menyebut, ukuran uang itu lebih kecil dari aslinya dan terasa seperti kertas biasa ketika dipegang.
Meski akhirnya mendapat penggantian, LAL tetap menyayangkan kejadian tersebut. Ia berharap pihak berwenang segera mengambil langkah untuk mencegah peredaran uang palsu agar tidak semakin meluas dan merugikan masyarakat.
Penulis: Husni Mubarak